[Story 78] Sejarah Indonesia | Part 6 : Proses Terbentuknya Bumi
Subject : Sejarah Indonesia
Theme : Part 6 : Proses Terbentuknya Bumi
By : Conan Caraka N.
A. Proses Terbentuknya Bumi
Bumi kita yang terhampar luas ini diciptakan Tuhan Yang Maha Pencipta untuk kehidupan dan kepentingan hiup manusia. Di bumi ini hidup pelbagai flora dan fauna, serta tempat bersemainya manusia dengan keturunannya. Di bumi ini, kita bisa menyaksikan keindahan alam dan beraktivitas. Namun harus dipahami bahwa bumi kita juga sering menimbulkan bencana, misalnya : aktivitas lempeng bumi yang kemudian melahirkan gempa bumi, baik gempa tektonis maupun vulkanis, bahkan hingga menimbulkan tsunami.
Kita ingat bagaimana gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004, gempa bumi di Yogyakarta pada 27 Mei 2006, gempa bumi besar di Jayapura, Papua pada 6 Februari 2023 silam, termasuk beberapa gunung berapi yang meletus. Bencana tersebut telah mengakibatkan ribuan nyawa hilang dan harta benda melayang.
Ada banyak teori dan penjelasan tentang penciptaan bumi, mulai dari mitos sampai pada penjelasan sains dan agama, di antaranya :
1. Teori Kabut (Nebula)
Satu teori yang menyatakan tentang pembentukan bumi adalah Teori Kabut (Nebula), yang diciptakan Immanuel Kant (1755) dan Pierre - Simon Laplace (1796). Teori ini menunjukkan bahwa bumi terbentuk dari gas. Gas-gas ini sudah tersedia di alam semesta. yang kemudian membentuk kabut. Karena gas-gas ini masing-masing memiliki besaran daya tarik yang sama, gas membentuk kumpulan kabut yang sebesar dan dilemparkan ke arah khatulistiwa membentuk planet, termasuk bumi.
2. Teori Planetesimal
Teori kedua yang menyataan tentang pembentukan bumi adalah teori planetesimal., yang dikemukakan oleh Forest Ray Moulton dan Thomas C. Chamberlain, seorang astronom pada abad ke-20. Inti dalam teori ini, bumi dan planet-planet lain terbentuk dari gas yang dibuang dari tepi matahari, yang kemudian menjadi dingin dan padat.
3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori selanjutnya adalah teori pasang surut gas (tidal), yang dikemukakan oleh James Jeans dan Haroid Jeffteys pada tahun 1918. Teori ini berawal dari kisah cinta matahari yang masih dalam bentuk gas.
Lalu, bagaimana rupa bumi yang sekarang?
Menurut teori ini, ketika matahari masih dalam bentuk gas, ada bintang besar dalam bentuk pendek. Sehingga, ada gas pasang surut di bawah sinar matahari.
Pasang surut yang dimaksud, seperti gelombang laut yang terjadi di bumi, kadang pasang, kadang juga surut. Kemudian, karena kejadian itu, ada partikel-partikel matahari yang dilemparkan, dan akhirnya terbentuklah bumi dan planet-planet lainnya.
4. Teori Bintang Kembar
Seorang astronom bernama L.A. Lyttleton, menunjukkan bahwa galaksi dan semua isinya, termasuk bumi berasal dari kombinasi bintang kembar. Kemudian, salah satu bintang kembar itu meledak. Sekarang, bintang yang meledak akhirnya membentuk planet, yang memilki bintang-bintang yang tidak meledak.
5. Teori Big Bang
Teori terkahir, yaitu teori Big Bang. Teori ini mengungkapkan bahwa bumi terbentuk dari miliaran tahu yang lalu. Awalnya, bumi terbentuk dari gumpalan raksasa yang berputar pada sumbunya. Kemudian pada akhirnya, benjolan itu meledak, mendingin dan mengondensasi ketentuan planet-planet.
Teori Big Bang (dentuman besar), dikemukakan oleh sejumlah ilmuwan, termasuk ilmuwan besar asal British, Stephen Hawking. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagad raya. Jika digunakan teleskop besar Mount, Wilsonutuk mengamatinya, akan terlihat ruang jagad raya itu luasnya mencapai radius 500.000.000 tahun cahaya. Gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat.
Setelah itu, materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi. Sehingga, hanya tersisa energi berupa proton, neutron, dan elektron, yang bertebaran ke seluruh arah. Ledakan dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru, sehingga, membentuk galaksi, bintang-bintang, matahari, planet-planet, bumi, bulan dan meteorit. Bumi kita hanyalah salah satu titik kecil saja di antara tata surya yang mengisi jagad semesta.
Comments
Post a Comment