[Story 29] Dasar Analitika Bisnis | [Semester 1] Part 2 : Logika dan Proposisi

Mata kuliah : Dasar Analitika Bisnis

Tema : Dasar Analitika Bisnis | [Semester 1] Part 2 : Logika dan Proposisi

By : Mrs. Aruni Rahmaniar Purwanto, S. Si., M. Stat



A. Logika

• Logika secara etimologis berasal dari kata "logos" yang merupakan Bahasa Yunani yang memiliki arti "akal" atau "pikiran". 

• Logika banyak diartikan sebagai bidang pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana cara atau aturan berpikir yang benar. 

• Logika merupakan ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar.


Pentingnya belajar logika :

• Meningkatkan kemampuan bernalar.

• Dapat menyimpulkan dengan benar.


• Logika berhubungan dengan benar (true) dan salah (false).

Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning) di dalam ilmu pengetahuan.

• Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements).

Ilmu pengetahuan apapun dapat dipahami karena penalarannya sesuai logika manusia.

• Fokus pada relasi antar pernyataan (statement) / kalimat (sentence).



B. Penalaran

1. Penalaran deduktif 

     Penalaran deduktif adalah penalaran yang didasarkan pada premis-premis yang diandalkan untuk menarik suatu kesimpulan dengan mengikuti pola penalaran tertentu.

Contoh :

Premis 1 : semua mahasiswa baru mengikuti Ospek.

Premis 2 : Wulandari adalah mahasiswa baru.

Kesimpulan : Wulandari mengikuti Ospek.


2. Penalaran induktif

     Penalaran induktif adalah penalaran yang didasarkan pada premis-premis yang bersifat faktual untuk menarik kesimpulan yang berlaku umum. 


Contoh : 

Premis 1 : Ayam-1 berkembang biak dengan telur.

Premis 2 : Ayam-2 berkembang biak dengan telur.

Premis 3 : Ayam-3 berkembang biak dengan telur.

Premis 4 : Ayam-4 berkembang biak dengan telur.

.....

Premis 50 : Ayam-50 berkembang biak dengan telur.


Kesimpulan : semua ayam berkembang biak dengan telur.


Contoh logika :

Budi adalah mahasiswa Sistem Informasi.

Semua mahasiswa Sistem Informasi rajin.

Ans. : Budi orang rajin.


Logika tidak harus memperhatikan isi kalimat. Jika diketahui bahwa 2 kalimat di atas, maka kalimat ke-3 harus benar.

Di dalam logika, kita hanya meninjau kalimat yang dapat ditentukan benar atau salah ---> proposisi.



C. Proporsi / pernyataan 

• Proposisi : suatu kalimat deklaratif yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya.

• Nilai benar / salah suatu proposisi disebut nilai kebenaran pernyataan tersebut.

• Nilai kebenaran tergantung pada realitas.



Proposisi 

Proposisi adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false) (benar = 1 / salah = 0), tetapi tidak keduanya.

Contoh : semua pernyataan di bawah ini adalah proposisi.

a. 13 adalah bilangan ganjil.

b. Soekarno adalah alumnus UGM.

c.  1+1 = 2.

d. 8 ≥ akar kuadrat dari 8+8

e. Ada monyet di bulan.

f. Hari ini adalah hari Rabu.

g. Untuk sembarang bilangan bulat, n ≥ 0, maka 2n adalah bilangan 0.

h. x+y = y+x untuk setiap x dan y bilangan real.


Contoh : semua pernyataan di bawah ini bukan proposisi.

a. Jam berapa KA Argo Bromo Anggrek tiba di Stasiun Gambir? ---> kalimat tanya

b. Isilah gelas tersebut dengan air! ---> kalimat perintah

c. x+3 = 8 ---> kalimat terbuka (tergantung pada nilai x)

d. x > 3 ---> kalimat terbuka (tergantung pada nilai x)


Kesimpulan : proposisi adalah kalimat berita.


Contoh soal :

 "Gajah lebih besar daripada kucing."


     Apakah ini suatu pernyataan?

     Apakah ini suatu proposisi?

     Apa nilai kebenaran dari proposisi ini?

(Kira-kira apakah jawaban Anda?)



1."1089 < 101"

     Apakah ini suatu pernyataan? 

     Ans. : ya

     Apakah ini suatu proposisi? 

     Ans. : ya

     Apa nilai kebenaran dari proposisi ini? 

     Ans. : F


2. "y > 15"

     Apakah ini suatu pernyataan? 

     Ans. : ya

     Apakah ini suatu proposisi? 

     Ans. : tidak


Nilai kebenaran bergantung pada nilai y yang tidak spesifik. Pernyataan seperti ini kita sebut fungsi proposisi atau kalimat terbuka.


3. "Bulan ini Februari dan 24 <  5"

     Apakah ini suatu pernyataan? 

     Ans. : ya

     Apakah ini suatu proposisi? 

     Ans. : ya

     Apa nilai kebenaran dari proposisi ini? 

     Ans. :


4. "Jangan tidur di kelas!"

     Apakah ini suatu pernyataan?

     Ans. : tidak

     Apakah ini suatu proposisi?

     Ans. : tidak


Hanya pernyataan yang dapat menjadi proposisi. Perintah dan pertanyaan bukanlah proposisi.


5. "Jika gajah berwarna merah, mereka dapat berlindung di bawah pohon cabe."

     Apakah ini suatu pernyataan? 

     Ans. : ya

     Apakah ini suatu proposisi? 

     Ans. : ya

     Apa nilai kebenaran dari proposisi ini? 

     Ans. :


6. "x < y jika dan hanya jika y > x."

     Apakah ini suatu pernyataan? 

     Ans. : ya

     Apakah ini suatu proposisi? 

     Ans. : ya

     Apa nilai kebenaran dari proposisi ini? 

     Ans. : T



Contoh :
1. Bangkok adalah ibukota Thailand.
2. 9 adalah bilangan genap.
3. Badak itu memiliki gading.
4. 3 lebih tua daripada 5.
5. Setahun terdiri dari 5 minggu.
6. 8+4 = 12
7. Mengapa kamu menangis?
8. 3 > 5
9. Ambilkan aku kue itu!
10. Semoga kamu lekas sembuh!



D. Logika - Proposisi
• Pernyataan yang melibatkan peubah (variable) disebut predikat, kalimat terbuka, atau fungsi proposisi.
Ex : "x > 3", "y = x+10

• Predikat dengan quantifier.
Ex : ∀x P(x)

• Kalkulus proposisi : bidang logika yang    berkaitan dengan proposisi.

• Kalkulus predikat : bidang logika yang berkaitan dengan predikat dan quantifier.

• Untuk menotasikan proposisi, digunakan alfabet seperti p, q, r, s.

• Kita katakan bahwa nilai kebenaran sari suatu proposisi adalah benar (T) atau salah (F).

• Berkorespondensi dengan 1 dan 0 dalam dunia digital. 1 untuk nilai kebenaran T dan 0 untuk nilai kebenaran F.


Sebuah proposisi bisa berbentuk :
a. atomik (tunggal)
Ex : Pemuda itu tinggi.

b. majemuk (konektor : dan, atau, tidak)
Ex : 
- Pemuda itu tinggi dan tampan.
- Ia dihukum 5 tahun atau didenda 10 juta. 
- Hari ini tidak libur.

c. bersyarat
Ex : 
- Jika nilai UAS bagus maka nilai akhir A.
- Jika suhu mencapai 80°C, maka alarm berbunyi.
- Hujan turun jika dan hanya kelembaban udara tinggi.
- Anda tidak dapat terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilu jika anda berusia di bawah 17 tahun kecuali kalau anda sudah menikah.  


Pernyataan majemuk :
• Nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk ditentukan oleh : nilai kebenaran dari masing-masing pernyataan tunggalnya dan kata hubung apa yang digunakan.

• Karena masing-masing pernyataan tunggalnya bisa bernilai benar atau salah, maka ada 4 kemungkinan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk. 


Konektif :
• Jika p dan q adalah sebuah proposisi, dapat dibentuk proposisi baru dengan menggunakan konektif. Macam-macam konektif ada : 

1. AND (Konjungsi) | Simbol :



Contoh konjungsi (AND) :
P : Harimau adalah binatang buas.
Q : Malang adalah Ibukota Provinsi Jawa Timur.

PQ : Harimau adalah binatang buas dan Malang adalah Ibukota Provinsi Jawa Timur. 

P Q = SALAH 
Perhatikan bahwa tidak perlu ada keterkaitan antara p dan q.


2. OR (Disjungsi) | Simbol : V



Contoh disjungsi (V) :
P : Jono seorang mahasiswa.
Q : Mira seorang sarjana hukum.

P V Q : Jono seorang mahasiswa atau Mira seorang sarjana hukum.

P V Q = BENAR


3. XOR (Exclusive)| Simbol :


Contoh Exclusive (XOR) :
P : Mahasiswa Telkom memilih peminatan bisnis.
Q : Mahasiswa Telkom memilih peminatan teknologi.

PQ : Mahasiswa Telkom tidak diizinkan untuk memilih keduanya sekaligus (harus memilih salah satu).


4. NOT (NEGASI) | Simbol :


P : Jono seorang mahasiswa 
~ Jono bukan seorang mahasiswa. 

Manusia mempunyai ekor (F)
Manusia tidak memiliki ekor (T)


5. IMPLIKASI (PERNYATAAN BERSYARAT) | Simbol :
Implikasi p → q adalah proposisi yang bernilai salah jika p benar dan q salah, dan bernilai benar jika lainnya.

Disebut juga proposisi kondisional dan berbentuk "jika P maka Q". 
Ex :
P : Budi seorang pebisnis (antiseden / premis / hipotesa).
Q : Mira seorang sarjana bisnis (konklusi / konsekuensi).

PQ : Jika Budi seorang pebisnis, maka Mira seorang sarjana bisnis.



Implikasi pq
• Jika p, maka q
• Jika p, q
• p mengakibatkan q
• p hanya jika q
• p cukup untuk q
• Syarat perlu untuk p adalah q
• q jika p
• q ketika p
• q diakibatkan p
• q setiap kali p 
• q perlu untuk p
• Syarat cukup untuk q adalah p
• AB 



A=>B
B juga disebut syarat perlu untuk A

NB : Suatu syarat disebut syarat perlu bila tidak terpenuhinya (salahnya) syarat tersebut mengakibatkan tidak terjadinya apa yang disyaratkan.



• A di atas disebut sebagai syarat cukup untuk B, karena bila A terjadi (benar), maka B juga terjadi (benar). (Lihat baris pertama tabel kebenaran implikasi).

NB : Suatu syarat disebut syarat cukup bila terpenuhinya syarat tersebut mengakibatkan terjadinya apa yang disyaratkannya.



Contoh implikasi :
Implikasi
"Jika hari ini hari Jum'at, maka 2+3 > 7."



Kapan pernyataan berikut bernilai benar?
"Jika hari tidak hujan, maka saya akan pergi ke Lembang."



Image : Negasi dari konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi


6. IMPLIKASI GANDA (BIIMPLIKASI) | Simbol : ↔︎



Konversi, kontraposisi, dan invers :
• q p disebut konversi dari pq
• ㄱq ㄱp disebut kontrapositif dari pq
• ㄱp ㄱq disebut invers dari pq



Terdapat sebuah cara untuk menyatakan bikondisional p↔︎q dalam kata-kata, yaitu :
a. p jika dan hanya jika q
    (p if and only if q)
b. p adalah syarat perlu dan cukup untuk q
    (p is necessary and sufficient for q)
c. Jika p maka q, dan sebaliknya 
    (if p then q, and conversely)
d. p iff q



LATIHAN
Buatlah tabel kebenaran dari proposisi berikut :
1. (pq) ∧ (pq) 
2.  (p↔︎q) (p↔︎q)
3. (p ↔︎q) ↔ (p↔︎q)



E. Ekuivalensi Logical

     Ekuivalensi logical adalah 2 proposisi yang tabel kebenarannya identik disebut ekuivalen (logically equivalen). 

Ex : ~P V Q ekuivalen dengan PQ


~(P V Q) ekuivalen dengan (~P) (~Q)
~(P Q) ekuivalen dengan (~P) V (~Q)

Mari kita buktikan bersama di papan tulis!


F. Aksioma, Teorema, Corollary, Lemma
1. Aksioma
     Aksioma adalah proposisi yang diasumsikan benar. Aksioma tidak memerlukan pembuktian kebenaran lagi.

Contoh-contoh aksioma :
a. Untuk semua bilangan real x dan y, berlaku : x+y = y+x (hukum komutatif penjumlahan).
b. Jika diberikan 2 buah titik yang berbeda, maka hanya ada satu garis lurus yang melalui 2 buah titik tersebut.

2. Teorema
     Teorema adalah proposisi yang sudah terbukti benar. Bentuk khusus dari teorema adalah :
Lemma : teorema sederhana yang digunakan untuk pembuktian teorema lain.
Corolarry : teorema yang dapat dibentuk langsung dari teorema yang telah dibuktikan. Atau, corolarry adalah teorema yang mengikuti teorema lain.

Contoh-contoh teorema : 
a. Jika 2 sisi dari sebuah segitiga sama panjang, maka sudut yang berlawanan dengan sisi tersebut sama besar.
b. Untuk semua bilangan real x, y, dan z, jika x ≤ y dan y ≤ z, maka x ≤ z (hukum transitif).

3. Corolarry
Contoh corolarry :
• Jika sebuah segitiga adalah sama sisi, maka segitiga tersebut sama sudut.
Corollary ini mengikuti teorema (a) di atas.

4. Lemma
Contoh lemma :
Jika n adalah bilangan bulat positif, maka n ⛝ 1 bilangan positif, atau n 1 = 0.

Contoh lainnya (dalam kalkulus) :
• Teorema : |x| < a jika dan hanya jika -a < x < a, di mana a > 0
Corollary : |x| ≤ a jika dan hanya jika -a ≤ x ≤ a, di mana a > 0

Comments

Popular posts from this blog

[Story 3] 🎵 Begitu Rindu - Lifia Laeticia 🎵

[Story 1] Kenali Anak Muda Inspiratif Indonesia | Part 1 : Cantika Davinca, Penyanyi Dangdut Terkenal yang Mendadak Viral di Kabupaten Madiun